Tubuh mempunyai keinginan yang tak terelakkan untuk mencapai kesehatan yang sempurna. Kita mempunyai kemampuan untuk memperoleh kembali cara untuk kembali menuju keadaan tersebut, tidak peduli betapa “normal” ataupun buruk kondisi kesehatan kita saat ini. Akan tetapi, pada saat itu tubuh harus melalui proses eliminasi atau pengurangan untuk mencapai kesehatan yang baik. Proses eliminasi atau pengurangan perlahan tersebut sering disebut sebagai krisis penyembuhan atau healing crisis. Pada waktu healing crisis terjadi, reaksi mungkin terjadi pada level yang ringan sampai level berat. Keadaan menjadi membaik ataupun memburuk hingga badan kembali sehat.
Pada healing crisis, setiap system tubuh bekerja sama untuk mengurangi hasil pembuangan dan mengatur tahap regenerasi. Jaringan yang lama digantikan oleh yang baru. Suatu penyakit terjadi apabila tubuh tidak dapat mengatasi healing crisis alami (detoksifikasi/pembuangan alami) karena satu dan berbagai sebab. Tubuh terkunci pada suatu keadaan yang rusak dan tertutup secara fisik, emosional, mental, dan spiritual.
Gejala healing crisis mungkin awalnya sama dengan penyakit itu sendiri. Akan tetapi ada perbedaan: pembuangan. Suatu proses pembersihan dan pemurnian sedang berlangsung dan kotoran yang tertimbun sedang berada dalam posisi bebas. Tubuh, pikiran dan semangat tidak lagi “terkunci”. Terkadang rasa sakit dan gejala pada krisis penyembuhan lebih berat daripada penyakit kronis itu sendiri, akan tetapi hal ini hanya sementara dan sepatutnya terjadi.
Krisis tersebut biasanya akan memunculkan kembali keadaan lampau dan masalah personal. Orang sering melupakan penyakit, masalah, atau luka yang mereka alami di waktu lampau, akan tetapi diingatkan kembali pada saat krisis sehingga mereka dapat menyembuhkan urusan yang belum selesai tersebut. Hal ini timbul pada setiap saat ketika tubuh mampu menghadapi krisis.
Reaksi fisik dapat meliputi gangguan kulit, mual, sakit kepala, mengantuk, kelelahan yang berlebihan, buang air besar, diare, masuk angin, infeksi telinga, rasa panas berlebihan, atau bentuk apa saja yang digunakan tubuh untuk melepas dan membuang racun atau toksin. Krisis penyembuhan dini biasanya berakhir sekitar tiga hari, tapi jika tenaga penderita lemah, akan berakhir selama satu minggu atau lebih.
Tubuh membutuhkan jus dan secara khusus air untuk membantu pembuangan toksin. Ini merupakan waktu untuk beristirahat. Perlakukanlah diri Anda dengan baik secara mental, emosional, dan tentunya fisik.
Satu krisis tidak selalu cukup untuk penyembuhan yang sepenuhnya. Penderita penyakit “terkunci” yang kronis sering harus melalui siklus krisis penyembuhan, yang masing – masing memperbaiki kondisi sebagian dari tubuh. Memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyembuhkan penyakit krosnis dan waktu dibutuhkan untuk memulihkan energy atau tenaga yang terkunci tadi, satu persatu. Hal ini seperti mengupas kulit bawang Bombay satu per satu.
Sering kali krisis baru terjadi pada saat seseorang merasa sangat sehat dan paling bertenaga, pada saat memulai tahap pembuangan. Seluruh tubuh bekerja. Kebanyakan orang merasakan saat bertenaga pada awalnya hingga toksin atau racun dibuang ke aliran darah pada proses pembuangan. Lanjutkan sepelan mungkin sehingga proses pembuangan bertahap dan nyaman.
Dengan kondisi yang lebih serius, mungkin terjadi krisis kecil yang harus dilalui sebelum system dapat berjalan dengan seimbang dan sehat. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan dan diberi posisi yang tepat untuk mengatasi krisis penyembuhan. Seseorang harus memperhitungkannya dan melakukan sesuatu terhadap tubuhnya, bukan melawannya dengan marah.
Proses penyembuhan juga dikenal dengan Herxheimer Reaction yang terjadi ketika tubuh melakukan detoksifikasi terlalu cepat dan toksin dilepaskan lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk melakukan pembuangan. Crisis penyembuhan dapat terjadi melalui semua terapi alami dan alternative seperti homeopathy, naturopathy, nutrisi lanjutan, dll.
Proses mundur atau kebalikan merupakan salah satu bagian dari krisis penyembuhan. Sangat penting untuk mengunjungi kembali setiap tahap yang telah dilalui tubuh yang membawanya pada keadaan sakit saat itu. Orang belajar sejak awal bahwa gejala penyakit harus dihentikan dan ditekan. Mereka minum berbagai macam obat untuk menghentikan tubuh mereka dari pembuangan ingus dan kotoran. Hal tersebut sangat membingungkan bagi tubuh!
Produksi cairan tubuh seperti ingus merupakan mekasnisme tubuh yang sempurna untuk membuang sampah! Jika proses tersebut ditekan, imun system akan berkompromi dan apabila hal tersebut terjadi lagi, maka dia tidak akan dapat bertindak dengan baik.
Tubuh manusia mempunyai memori tersendiri yang akan mengingat segala macam jenis penyakit dan bilamana ia ditekan atau dihalangi. Pada proses kebalikan, memori – memori tersebut diingatkan kembali proses mundur sebelum puncak penyakit tersebut terjadi dan penderita mengalami kembali penyakit – penyakit dan trauma sebagai fenomena mengingat kembali. Perbedaannya adalah kali ini gejalanya datang dan pergi dengan cepat dan ada kemampuan mendasar bahwa proses tersebut secara keseluruhan tidak berbahaya, bahwa hal tersebut alami dan mendukung kesehatan. Perubahan kesehatan yang dirasakan oleh seseorang setelah krisis penyembuhan akan ada selama gaya hidup yang baik dilaksanakan dan orang tetap menghargai kepandaian tubuh manusia yang luar biasa. Berilah tubuh Anda apa yang diperlukannya untuk membuat jaringan baru secara konstan dan hasilnya adalah kesehatan dan vitalitas yang luar biasa.
REAKSI HERXHEIMER ( THE HEALING CRISIS )
Reaksi Herxheimer terjadi ketika tubuh sedang dalam proses detoksifikasi yang terlalu cepat dan racun dilepaskan lebih cepat daripada yang dapat dikurangi oleh tubuh. Jika hal ini terjadi, seseorang akan menderita sakit kepala, mual, muntah dan rasa tidak enak badan. Meskipun hal ini merupakan masa singkat program penyembuhan, hal tersebut dapat terjadi dengan sangat hebat dan menyebabkan seseorang berhenti dalam mencapai tujuan penyembuhannya. Selain itu, orang tersebut mungkin tidak mengetahui apa yang sedang dialaminya dan berpikir bahwa kondisi mereka bertambah parah.
Untuk meminimalkan reaksi Herxheimer:
- Minum banyak air ion alkalin murni
- Membatasi kegiatan fisik sehari – hari
- Banyak sinar matahari
- Memperlambat proses detoksifikasi, satu langkah setiap saat.
- Jangan menambahkan dosis herbal
- Jagalah agar organ pembuangan (pembuangan, paru – paru, kulit, ginjal) bekerja
- Lakukan pembilasan detoksifikasi
- Gunakan minyak aromatherapy untuk rasa sakit – seperti peppermint, birch, dan wintergreen
- Berkeringat dengan latihan, sauna, mandi air hangat, dan herbal
- Hindari bahan kimia asing dan makanan diproses halus
Jika terjadi reaksi Herxheimer, kurangi program detoksifikasi kesehatan Anda. Kurangi dosis herbal dan ikuti saran di atas untuk mengurangi gejala pembuangan racun. Semakin banyak racun yang dibuang, semakin sakit juga pada waktu dikeluarkan. Pada umumnya, seseorang akan merasa lebih baik jika semuanya telah berakhir dan kesehatannya pulih kembali. Ingatlah, jangan menyerah. Reaksi Herxheimer juga dikenal sebagai krisis penyembuhan (healing crisis).
by GINGER CHALFORD, PH.D
No comments:
Post a Comment